Minggu, 08 Maret 2015

Laporan Praktikum Indikator Alam Kulit Manggis

INDIKATOR ALAM
KULIT MANGGIS
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia yang dibina oleh
Kamal Bahtiar Mustofa, S.Pd.
disusun oleh :
Sonia Wijayanti
Wahdatun Nisa Ilfatin
Taufik Hilmany
Kelas
                                       XI IPA 2                                      

                                                



SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 GARUT
Jalan Hanjuang No. 20 Bungbulang Garut 44165

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum indikator alam sebagaimana mestinya.
            Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini yaitu guru pembimbing kami Bapak Kamal Bahtiar Mustofa, S.Pd. yang tiada letih senantiasa membimbing kami dan memberi masukkan untuk membuat laporan ini.
            Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan kekurangan, oleh karena itu kami dengan kerendahan hati meminta maaf kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikan laporan ini.

            Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.



Hanjuang, 18 Februari 2014



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG................................................................
B.    RUMUSAN MASALAH............................................................
C.    MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................
D.    TANGGAL PRAKTIKUM…………………………………….
BAB II                         
KAJIAN TEORI
A.    PENGERTIAN INDIKATOR………………………………..
B.    ALAT DAN BAHAN...............................................................
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.    HASIL PENGAMATAN…………………………………….
B.    PEMBAHASAN......................................................................
BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN........................................................................
B.     SARAN.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, jengger ayam dan tembelekan. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.


B.    RUMUSAN MASALAH
Indikator asam dan basa adalah zat warna yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa sehingga dapat digunakan untuk membedakan sifat larutan asam dan basa seperti lakmus, indicator universal, dll.
Selain indicator yang ada di atas ada pula indicator dari bahan-bahan alam seperti ekstrak tumbuh-tumbuhan.

C.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Menentukan indicator asam dan basa dari kulit manggis

D.    TANGGAL PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2014



BAB II
KAJIAN TEORI

A.    PENGERTIAN INDIKATOR ASAM BASA
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator. Dalam titrasi asam basa, zat-zat yang bereaksi umumnya tidak berwarna sehingga Anda tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Misalnya, larutan HCl dan larutan NaOH, keduanya tidak berwarna dan setelah bereaksi, larutan NaCl yang terbentuk juga tidak berwarna. Untuk menandai bahwa titik setara pada titrasi telah dicapai digunakan indikator atau penunjuk. Indikator ini harus berubah warna pada saat titik setara tercapai. Apakah indikator asam basa itu? Indikator asam basa adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator bekerja berdasarkan perubahan warna indikator pada rentang pH tertentu. Anda tentu mengenal kertas lakmus, yaitu salah satu indikator asam basa. Lakmus merah berubah warna menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Lakmus biru berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam. Terdapat beberapa indikator yang memiliki trayek perubahan warna cukup akurat akibat pH larutan berubah, seperti indikator metil jingga, metil merah, fenolftalein, alizarin kuning, dan brom timol biru. Untuk mengetahui pada pH berapa suatu indikator berubah warna (trayek pH indikator).
Indikator asam basa umumnya berupa molekul organik yang bersifat asam lemah dengan rumus HIn. Indikator memberikan warna tertentu ketika ion H+ dari larutan asam terikat pada molekul HIn dan berbeda warna ketika ion H+ dilepaskan dari molekul HIn menjadi In–. Salah satu indikator asam basa adalah fenolftalein (PP), indikator ini banyak digunakan karena harganya murah. Indikator PP tidak berwarna dalam bentuk HIn (asam) dan berwarna merah jambu dalam bentuk In– (basa).
Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein.
Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel warna larutan berikut ini.

Warna Larutan indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
1. Fenolftalein
Asam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2. Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3. Metil jingga
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning
4. Bromtimol biru
Asam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning




B.    ALAT DAN BAHAN
I.       ALAT
Ø  Alat penghancur (cobek)
Ø  Penyaring
Ø  Gayung
Ø  Gunting
Ø  Mangkok
Ø  Sendok

II.    BAHAN
Ø  Kulit manggis
Ø  Larutan sabun
Ø  Larutan cuka
Ø  Air
                                                 




BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.     HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan kami adalah setelah indikator alam dari kulit manggis selesai, kami mencelupkan kertas tersebut dalam larutan sabun (basa) dan larutan cuka (asam).
Setelah dicelupkan ternyata ada perubahan warna yang terjadi pada kertas tersebut, larutan asam adalah warna kuning. Sedangkan pada larutan basa, kertas berubah warna menjadi warna coklat.


B.    PEMBAHASAN
Cara kerja :
Ø  Memasukan kulit manggis secukupnya ke dalam mangkok, dan menumbuknya sampai halus
Ø  Menumbuk kulit manggis sampai halus
Ø  Menambahkan sedikit air pada mangkok
Ø  Menyaring hasil kulit manggis dan menuangkannya ke dalam mangkok berukuran besar
Ø  Merendam kertas buram / kertas lakmus di dalam mangkok yang berukuran besar kurang lebih 15 menit
Ø  Menguji coba kertas buram yang telah kering pada larutan asam basa;
Ø  Menggunting kertas buram yang sudah kering dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 1,5 cm;
Ø  Menjilid hasil potongan kertas buram untuk dikumpulkan




BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
·                       Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa kulit manggis bisa dijadikan indikator asam basa alami karena jika ditetesi dengan larutan cuka dan larutan sabun akan mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami sedikit perubahan warna seperti yang disebutkan pada hasil pengamatan diatas.
                                                         
B.     SARAN
            Sebaiknya peralatan yang telah digunakan dibersihkan kembali dan disimpn ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga / dampak buruk.

Sabtu, 07 Maret 2015

Kumpulan soal soal essey dan jawaban tentang Asal Usul Kehidupan

1.      Apa yang dimaksud teori abiogenesis dan biogenesis?
a.       Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati dan terjadi secara spontan (generatio spontanea)
b.      Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
2.      Siapa saja para ahli yang menganut teori abiogenesis?
Aristoteles, Johm Needham, dan Antonie Van Leeuwenhoek          
3.      Apa pendapat aristoteles tentang teori abiogenesis?
Aristoteles dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah yang direndam air akan muncul cacing. Aristoteles berkesimpulan bahwa cacing tersebut berasal dari tanah
4.      Jelaskan percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi!
Dalam percobaannya, Francesco Redi menggunakan tiga buah stoples yang diisi daging dan diberi perlakuan yang berbeda. Stoples I ditutup rapat-rapat, stoples II ditutup dengan kain kasa, dan stoples III dibiarkan terbuka. Setelah dibiarkan beberapa hari, stoples I tida ada belatung, stoples II terdapat belatung pada kasa dan sedikit pada daging, dan stoples III terdapat banyak belatung. Kesimpulan dari percobaan Redi yaitu belatung hanya tumbuh dari daging yang disinggahi lalat untuk bertelur.
5.      Sebutkan tiga semboyan teori biogenesis percobaan Pasteur!
a. Omne vivum ex ovo yaitu makhluk hidup berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo yaitu telur berasal dari makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo yaitu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
6.      Apa yang dimaksud teori evolusi kimia?
Teori evolusi menyatakan bahwa asal usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa anorganik di atmsfer yang berupa gas-gas seperti metana (CH4), Hidrogen (H2), uap air (H2O) dan amonia (NH3) yang bereaksi dengan bantuan energy dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangun kehidupan.
7.      Jelaskan proses terbentuknya makhluk hidup menurut teori Urey?
Tahap 1           :  tersedianya uap air, metana, hidrogen, dan ammonia dalam jumlah yang       banyak di atmosfer bumi
Tahap 2           : adanya energy yang besar yang berasal dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk senyawa organic yang lebih besar dan kompleks
Tahap 3           : terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Tahap 4           : zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis organism yang lebih kompleks dalam waktu jutaan tahun.
8.      Jelaskan pendapat yang dikemukakan Melvin Calvin tentang teori evolusi kimia?
Melvin Calvin menunjukan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, hydrogen, ammonia dan air menjadi molekul-molekul gula, asam amino, purin, dan pirimidin. Purin dan pirimidin merupakan zat dasar pembentuk DNA, RNA, ATP, dan ADP.
9.      Jelaskan teori evolusi biologi!
Teori evolusi biologi menyatakan bahwa makhluk hidup pertama merupakan hasil dari evolusi molekul anorganik (evolusi kimia) yang kemudian berkembang menjadi struktur kehidupan (sel)
10.  Jelaskan hasil dari percobaan Oparin, Haldane dan Urey tentang teori evolusi biologi?
Berdasarkan hasil percobaan Oparin, Haldane, dan Urey yaitu asal usul kehidupan berasal dari sintesis dan akumulasi monomer organic pada kondisi abiotik.
11.  Apa yang dimaksud dengan  koaservat?
Koaservat adalah tetesan stabil yang cenderung terbentuk pada susupensi makromolekul (polimer)
12.  Apa yang dimaksud dengan mikrosfer?
Mikrosfer adalah protobion yang terbentuk dengan sendirinya menjadi tetes-tetes kecil saat didinginkan
13.  Apa yang dimaksud dengan liposom?
Liposom adalah protobion yang langsung terbentuk dengan sendirinya menjadi tets-tetes kecil saat didinginkan.
14.  Apa yang dimaksud dengan dengan sel heterotrof?
Sel heterotrof adalah sel yang memakan bahan makanan yang terdapat di sup prabiotik
15.  Apa yang dimaksud stromatolit?
Stromatolit yaitu gumpalan seperti tiang yang terbuat dari fosil Cyanobacteria
16.  Apa yang dimaksud sel prokariotik?
Sel prokariotik yaitu sel sederhana yang tidak memiliki membran inti, hanya memiliki membrane sel dan sitoplasma yang mengandung DNA dan RNA
17.  Jelaskan asal usul mitokondria!
Menurut teori endosimbiosis, mitokondria diduga berasal dari sel prokariotik aerobic yang tertelan oleh sel eukariotik anaerobic. Kemudian terjadilah simbiosis mutualisme dan akhirnya terjadi endosimbiosis. Sel prokariotik aerobic berubah menjadi mitokondria
18.  Jelaskan asal usul kloroplas!
Menurut teorri endosimbiosis, kloroplas diduga berasal dari sel prokariotik autotrof (mirip Cyanobacteria) yang tertelan oleh sel eukariotik aerobic sehingga terjadi endosimbiosis. Sel prokariotik autotrof tersebut akhirnya berubah menjadi kloroplas, maka terbentuklah sel eukariotik aerobic autotrof yang bermitokondria, berkloroplas, dan berinti yang merupakan cikal bakal sel tumbuhan.
19.  Alasan apa yang mendasari evolusi kehidupan laut ke darat?
Alasan yang mendasari dugaan ini antara lain karena lingkungan laut lebih stabil dibandingkan daratan dan sitoplasma sel yang mirip kepekaan air laut. Kompetisi di laut mengakibatkan organism beradaptasi ke darat
20.  Jelaskan ciri bentuk utama dari tumbuhan!
Ciri bentuk pertama dari tumbuhan adalah menghilangnya flagella dan berkembangnya klorofil. Dari bentuk awal ini kemudian berkembang alga, yaitu alga hijau (yang diperkirakan berasal dari alga hijau-biru), alga pirang, alga merah, dan sebagainya. Semua alga mengandung klorofil di samping adanya pigmen lain. Perubahan selanjutnya adalah perkembangan alga bersel satu menjadi alga bersel banyak. Alga hijau dianggap sebagai asal usul dari lumut, yaitu suatu perubahan bentuk kehidupan dari air ke bentuk kehidupan di darat.. bentuk kehidupan  simbiosis terlihat pada lumut kerak, yaitu bentuk kehidupan simbiosis antara alga biru dengan jamur